Loading...
Mabuk air rebusan pembalut wanita sedang viral di Kabupaten Karawang. Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Hendy Febrianto Kurniawan menyatakan informasi tersebut belum dapat dipastikan. Hendy mengatakan belum mendapat laporan satu pun ihwal tren nyeleneh tersebut.
"Kemarin, saya suruh anggota untuk cek informasi itu. Sampai sekarang belum ada laporan sama sekali," ujar Hendy saat ditemui Tempo di Markas Kepolisian Resor Karawang, Kamis, 22 Februari 2018.
Sebelumnya, akhir pekan lalu, sejumlah media mengabarkan remaja di Kecamatan Lemahabang, Tempuran, dan Telagasari kerap meminum air rebusan pembalut wanita. Alasannya, harga minuman keras yang semakin mahal. Alhasil, para remaja tanggung di tiga kecamatan itu berkreasi menciptakan racikan minuman, dengan komposisinya berupa air rebusan pembalut dicampur obat kuat dan obat batuk.
Hendy mengimbau masyarakat, khususnya orang tua di Karawang untuk lebih mengawasi anaknya. Menurut Hendy, meski kabar ini belum valid, sebaiknya harus jadi perhatian untuk semua pihak. "Kita mengimbau orang tua untuk mengawasi dan waspada. Dan kami masih akan telusuri informasi tersebut," kata Hendy.
Sebelumnya, obat batuk cair, detergen, losion antinyamuk, hingga spirtus tercatat menjadi bahan-bahan minuman oplosan di Karawang. Meski bahan-bahan tersebut terkesan biasa, tapi di tangan orang kecanduan mabuk, campuran itu bisa jadi minuman pemuas mabuk dan halusinasi. Pada periode September hingga Oktober 2017, 13 pemuda tercatat tewas seusai mabuk minuman oplosan.