Loading...
Allahuakbar. Syukur Alhamdulillah Presiden Gambia, Yahya Jammeh telah mengeluarkan pengumuman penting untuk mendeklarasikan Negara Gambia menjadi Republik Islam. Awalnya Gambia merupakan Negara menganut asaz sekuler. Menurut Yahya, kini Gambia tidak bisa mempertahankan lagi identitas sekuler yang merupakan warisan rezim kolonial terlebih dahulu. Dan pada umumnya sudah ditinggalkan Negara di Afrika Barat.
Gambia adalah sebuah negara di Afrika Barat. Wilayah negara terkecil di Afrika daratan ini tergolong unik karena apabila negara Senegal dianggap mulut, maka Gambia adalah lidahnya. Gambia hanya berbatasan dengan Senegal di sebelah utara, timur dan selatan. Sungai Gambia membentang di bagian tengah Gambia dan mengalir ke Samudra Atlantik di sebelah barat dan menurut garisnya itu pula batas Gambia terbentuk dari tengahnya ke Samudra Atlantik.
Secara Gegrafis Gambia merupakan Negara yang berada di Afrika Barat. Gambia termasuk kedalam negara kecil. Berbatasan dengan Senegal di utara, timur dan selatan, Gambia termasuk Negara unik. Bagaimana tidak, jika daratan Senegal dianggap mulut maka Gambia lidahnya.
Dilansir dari Reuters berikut kutipan pernyataan Presiden Yahya ”Sejalan dengan identitas agama negara ini dan nilai-nilai, saya menyatakan Gambia sebagai negara Islam,” kata Jammeh di stasiun televisi negara Jumat kemarin.”Sebagaimana Muslim mayoritas di negeri ini, Gambia tidak mampu untuk melanjutkan warisan kolonial,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/12/2015).
Populasi penduduk Gambia hanya 1.8 juta orang. 95 persen penduduknya menganut agama Islam. Presiden Yahya Jammeh mengatakan, penganut agama lain bisa beradaptasi di Gambia.
Presiden Yahya Jammeh mendapat reputasi di Negaranya. Jammeh sudah berkuasa selama 21 tahun. Pada tahun 2013, Yahya Jammeh membuat gebrakan dengan menyatakan keluar dari Negara Persemakmuran menurut anggapannya Neo-Colonial.