Loading...
Bukan suatu hal yang mengejutkan bagi mereka yang dari awal mengikuti perkembangan di Syria atau bumi syam kerana di Syria adalah pintu gerbang perang akhir zaman(Almahmah kubro) atau orang-orang barat menyebutnya Armagedon.
Apakah serangan yang di lancarkan oleh tentara Assad dengan sekutunya Rusia,Iran dan Cina merupakan pertanda peperangan besar akhir zaman? seperti yang telah dikabarkan oleh Rasulullah s.a.w dengan beberapa tanda, beberapa analis baik sejarawan, para ulama Timur Tengah begitu paham akan phenomena ini adalah pintu gerbang menuju perang akhir zaman.
Beberapa pendapat baik dari hadist Rasulullah,para analis, Ulama Timur Tengah maupun pendapat dari Zulfani,MA
“Konflik yang terjadi di timur tengah beberapa tahun lalu telah merambah hingga negeri yang di berkahi yaitu Syam. Banyak pakar analisis telah memberi analisa masing-masing terhadap konflik Suriah. Berbeda dengan Arab spiring yang terjadi di negara-negara lain seperti Tunisia, Libya dan Mesir para pakar analisis secara gamblang menyimpulkan bahwa revolusi tersebut merupakan konspirasi Zionis untuk mengusai wilayah timur tengah. Hal senada sebagaimana yang di jelaskan oleh pakar ilmu akhir zaman syekh Imran Hosein “jihad yang dilakukan seperti Libya merupakan Jihad Zionis artinya jihad yang bertujuan untuk melaksanakan agenda Zionis di timur tengah. Pergantian rezim Muammar Khadafi yang beraliansi ke Rusia dan di gantikan dengan rezim yang beraliansi dengan zionis merupakan sebuah agenda untuk memuluskan jalan berdirinya Israel Raya yang merupakan proyek besar kaum Yahudi yang di kenal dengan The New Word Order”.
Sebagian umat islam yang di Indonesia mempertanyakan apakah yang terjadi di Suriah merupakan agenda Zionis untuk mengusai timur tengah? Kita tidak bisa pungkiri bahwa awal konflik suriah merupakan revolusi yang di rancang oleh zionis yang bertujuan untuk pergantian rezim yang telah berkuasa selama puluhan tahun. Dan suriah tercatat sebagai sekutu dekat Rusia. Dilansir Russia Today, Jumat (06/09/2013), usai memastikan Obama membatalkan pertemuan empat mata, Presiden Putin mengatakan Rusia mungkin akan datang untuk membantu Suriah menyerang AS. “Pesan kami adalah, jika Anda menyerang sekutu kami, maka kami mungkin akan datang,” tegas Putin.
Sehingga tidak heran jika ada sebahagian ulama yang mengharamkan jihad di suriah, seperti Syehk Imran Hosein mengatakan bahwa jihad di suriah hukumnya haram. Alasannya karena beliau menganggap sama seperti membantu zionis dalam menjalankan agendanya sebagaimana yang terjadi di Libya. Hal ini sebagaimana di jelaskan dalam buku The Geopolitics of Superpowerkarya Colin S. Gray, seorang Alford Machinder abad ke 19 sudah memberi isyarat bahwa Asia Tengah dan Timur Tengah merupakan Kawasan Heartland atau World Island. Sehingga siapa menguasai Heartland yang memiliki kandungan sumber daya alam dan aneka mineral, maka akan menuju Global Imperium. Matikan Timur Tengah, Anda mematikan Cina dan Rusia, maka Anda akan menguasai dunia.
Analisa yang mengatakan jihad disuriah haram merupakan kesimpulan analisa yang sangat dangkal dan sangat terburu-buru menurut para pakar dan Ulama Timur Tengah lainya.
Kalau mau jujur sebenarnya konflik di Suriah tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja dan secara jelas telah nampak bahwa konflik suriah mempunyai banyak kepentingan. Di satu sisi Zionis menginginkan Suriah menjadi negara yang berpihak kepadanya dan menjadi sekutu di timur tengah seperti Saudi Arabia. Sedangkan Rusia mempunyai kepentingan untuk menjaga pangkalan milternya di timur tengah serta sebagai sumber cadangan minyak bagi negaranya. Di lain sisi para Mujahidin juga mempunyai kepentingan terhadap konflik Suriah dengan menjadikan konflik Suriah tersebut sebagai awal penegakan khilafah Islamiyah di bumi Syam. Hal ini berdasarkan nubuat nabi bahwa akhir zaman kekutan umat Islam berada di Syam.
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud ).
Dari pendapat Zulfani,MA dan para analis lainnya lahir sebuah kesimpulan yang mempertanyakan “bagaimana hukum kaum muslimin yang berjuang bersama-sama dengan pasukan yang beraliansi dengan barat untuk melawan Bashar Assad dengan tujuan yang sama untuk meruntuhkan rezim , kemudian memiliki kepentingan yang berbeda, pasukan yang beraliansi dengan barat berkomitmen menerapkan sistem demokrasi setelah rezim Bashar Asad runtuh, sedangkan para mujahidin berkomitmen menegakkan khilafah Islamiyah. Hal ini karena banyak hadist yang menjelaskan keutamaan negeri Syam. Dan darul Islam akan tegak kembali akhir zaman di Syam.
Dari pertanyaan ini sebenarnya dapat dijawab dengan mudah bagi Umat Islam dalam hadist-hadist yang bersumber dari Rasulullah SAW.
“Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
Rasulullah saw telah menubuatkan seribu empat ratus tahun yang lalu bahwa kaum muslimin akan berdamai dengan bangsa Rum. Rasulullah saw bersabda : “Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Siapakah Rum yang di maksud dalam hadis tersebut, sejarah telah mencatat bahwa Peristiwa pecahnya kerajaan Romawi berawal dari pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur tetapi masih merupakan kerajaan Romawi. Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi mengatur wilayahnya yang terlalu luas. Romawi Timur berpusat di di Trendsatuzantium (Kostantinopel) yang sekarang bernama Istanbul(di wilayah negara Turki sekarang). Sedangkan Romawi Barat berpusat di Roma. Pendiri Kekaisaran Romawi timur ialah Costantyn yang Agung. Kaisar ini sudah dari awal membenci Islam. Juga diteruskan cucunya Kaisar Heraclius. Setelah pasukan Islam kuat mereka berupaya menaklukkan Kostantinopel tetapi selalu gagal. Akhirnya tahun 1453 M Muhammad al-Fatih menaklukkan kota benteng terkuat dan terakhir Romawi itu. Akhirnya kerajaan Romawi pun tamat. Sedangkan Romawi barat setelah terjadi revolusi di dataran Eropa kerajaan Romawi barat tetap masih berdiri kokoh meskipun wilayah kekuasaannya hanya di wilayah Vatikan. Akan tetapi semua umat kristen khatolik di wilayah Eropa masih tetap tunduk dalam hal agama kepada pemimpin Vatikan.
Berdasarkan fakta sejarah di atas ini membuktikan bahwa Rum yang di maksudkan di atas ialah kerajaan Romawi barat karena zaman sekarang hanya Romawi barat yang tetap eksis. Didalam hadis yang lain Rasulullah menjelaskan siapa bangsa Rum yang berdamai dengan kaum muslimin dalam hal ini Rasulullah menyebut mereka Bani Asfar yaitu bangsa berkulit kuning atau bangsa pirang dan kebanyakan ulama menjelaskan bahwa mereka adalah bangsa Eropa. Sebagaimana hadist Rasulullah saw.
“Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam. Nabi saw: Auf ? Ya, benar. Nabi saw bersabda: Masuklah. Semua atau aku sendiri? Nabi saw menjawab: Masuklah semua. Nabi saw bersabda: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku. Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw membujukku untuk diam. Aku lalu menghitung: Nabi saw bersabda : yang pertama Penaklukan Baitul Maqdis: yang kedua Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah kematian kambing. Yang ketiga Konflik dahsyat yang menimpa umatku. Yang keempat harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas. Yang kelima. Terjadi gencatan senjata antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsa pirang), lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan. Apa maksud tujuan? Nabi saw bersabda: Maksudnya panji. Pada tiap-tiap panji terdiri dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang disebut Ghauthah, daerah sekitar kota Damaskus.” (HR. Imam Ahmad)
Dari analisis hadis di atas maka perdamaian dengan Rum merupakan perdamaian yang memang sudah di nubuatkan oleh Rasulullah. Dan hal ini di benarkan dalam Islam selama kaum muslimin tidak menjadikan mereka sebagai sekutunya. Karena sifat perdamaian itu hanya sementara. Dalam nubuat hadist diatas setelah kaum muslimin berdamai dengan Rum kemudian berhasil menaklukkan musuh bersama yaitu Rezim Suriah Bashar Asad. kemudian Rum berkhianat mereka mencoba membajak revolusi tersebut dan mengatakan merekahlah yang lebih unggul dalam peperangan dan mereka yang berhak mendapatkan kemenangan. Para mujahidin tidak bisa menerimanya Karena kenyataannya yang paling berperan dilapangan adalah kaum muslimin seperti Daulah Islam Iraq dan Syam, Ahrar Syam, Jubhah al-Nusrah dan lain-lain.
Maka berdasarkan nubuat di atas setelah Bashar Assad tumbang kaum muslimin akan berperang lagi dengan bangsa Rum yaitu Eropa. Kemudian mereka bersekutu dengan delapan puluh negara untuk memerangi mujahidin, tiap-tiap negara terdiri dari 12.000 pasukan. Inilah perang yang paling dasyat yang terjadi di akhir zaman sehingga dalam hadist di jelaskan perang tersebut di kenal dengan al-malhamah al-kubra. Rasulullah telah menjelaskan bahwa peperangan terdahsyat di akhir zaman pusat kepemimpinan kaum muslimin berada di Damaskus. Rasulullah saw bersabda : “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dari Watsilah bin al Asqaa, berkata, Aku mendengar Rasulullah berkata kepada Hudzaifah bin al Yaman dan Mu'adz bin Jabal yang sedang meminta pendapat beliau tentang tempat tinggal. Maka, beliau mengisyaratkan ke arah Syam. Mereka berdua kembali bertanya kepada baginda. [Dan] baginda mengisyaratkan ke arah Syam. Baginda bersabda:
"Tinggalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihan-Nya".
Pembebasan Al-Aqsa bermula dari pembebasan Syria.
Perlu diketahui pada masa lampau bumi Syam meliputi Syria, Palestin, Jordan dan Lebanon. Syam merupakan benteng ummat Islam ketika berlakunya malhamah kubro (perang dahsyat akhir zaman)
Seorang Ustadz Imtihan Syafi’i Lc. selaku Hilal Ahmar Society Indonesia ( HASI ) menjelaskan bahwa peperangan yang terjadi di suriah adalah belum bagian dari Nubuwat Akhir zaman. tapi suatu ketika ia bertanya kepada salah satu syekh di suriah DR. Abdulloh Ghoni. yang juga merupakan seorang ahli hadis bahwa peperangan yang terjadi di suriah adalah sebuah muqodimah dimana awal pintu gerbang dari Nubuwat Perang akhir Zaman.
Wahai saudara-saudariku bangunlah dari tidur panjangmu, songsonglah perjuangan ini demi tegaknya Peradaban Mulia. Jangan memandang sepele persoalan huru-hara di bumi syam hari ini persiapkanlah apa yang bisa untuk dipersiapkan baik harta maupun yang lainnya , lebih khusus lagi do’a buat saudara-saudara kita seiman yang hari ini tertindas.
Wallahu a’lam bissawab.