Loading...
" Menurunkan angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak 10 Juta selama 5 tahun" Kata Jokowi di Bandung pada Kamis (3/7/2014).
Namun sayangnya janji yang dilontarkan Jokowi untuk menciptakan lapangan kerja tersebut ternyata bukan diperuntukkan untuk rakyat Indonesia melainkan warga Republik Rakyat Tiongkok yang akan bekerja di Indonesia dalam proyek-proyek besar pembangunan yang digadang-gadang Jokowi dengan RRC.
Menurut kesaksian seorang karyawan yang bekerja di sebuah proyek di Bayah, Banten. Karyawan yang telah bekerja di proyek tersebut selama beberapa bulan mengaku bahwa para pekerja yang bekerja di proyek tersebut didatangkan langsung dari Cina. " Hampir semua Pekerja Proyek itu adalah orang-orang Cina. tapi yang bikin saya heran, orang-orang tersebut sepertinya tidak berpendidikan, jorok-jorok. Bahkan, mereka juga buang air besar di sembarang tempat. Mereka juga tidak mengerti Bahasa Indonesia, Tidak bisa membaca dan juga menulis. Sepertinya mereka ini adalah golongan masyarakat Cina paling bawah dan dikirim langsung Ke Indonesia. " Ujar salah satu sumber Eramuslim.
Karyawan tersebut juga menggelengkan kepalanya ketika ditanya apakah para pekerja yang didatangkan dari Cina tersebut akan pulang ke Negera mereka ketika proyek berakhir.
" Saya belum tahu mengenai hal ini, namun menurut saya sih tidak. RRC itu penduduknya sangat banyak bahkan bisa dibilang kelebihan dan mereka itu sepertinya memang sengaja mengirim orang-orang yang tidak bependidikan ke Negara lain seperti Indonesia contohnya. Saya juga merasa sedih melihat banyak sekali Pejabat-Pejabat Indonesia yang sama sekali tidak memiliki rasa Nasionalisme seperti sekarang ini. "
Itu baru di Bayah, Banteng saja. Belum lagi kalau kita lihat di banyak daerah yang ada di Indonesia. Jadi, jangan heran kalau sekarang kamu lihat banyak sekali orang-orang Cina yang ada di Indonesia. Dia juga berpendapat bahwa Rekayasa Demografi tengah terjadi di tanah air kita ini dan Lama-kelamaan orang Pribumi akan tersingkir oleh orang-orang Cina dan parahnya lagi hal ini terjadi dikarenakan restu presiden kita saat ini.