Loading...
Mak Itam adalah sebutan dari salah satu kereta api uap lama yang masih tersimpan di Kota Sawahlunto dan kini dijadikan salah satu objek wisata kota sawahlunto
MAK ITAM
Mak Itam akan wujudkan nuansa lama kota arang, Sawahlunto. Seperti dahulu kalanya, masyarakat kota Sawahlunto setiap hari mendengar pekikan suara lokomotif uap ini lalu lalang membawa batu bara ke teluk bayur, namun kini tidak untuk mengantarkan batu bara namun kini akan membawa wisatawan bertualang diputaran kota Sawahlunto saja, karena memang rel dari kereta api ini belum sepenuhnya dapat ditempuh.
Mak itam kini berada di museum kereta api sawahlunto, jalan Kampung Teleng, Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia, M. Yusuf Kalla pada tahun 2005 lalu. Sebagai tempat kedua di Indonesia yang memiliki museum kereta api setelah Jawa Tengah.
Selain itu mak itam kepunyaan internasional ini juga menyimpan keunikan sendiri dibalik logo yang berlambangkan E-1060 yang berarti lima roda digerakkan oleh satu roda kemudian angka 60 melambangkan karena ini adalah loko ke-60 milik internasional dan berdasarkan sejarah, sawahlunto pernah jadi kota moderan pada tahun 1915 sampai pada tahun 1925 salah satu indikator dari kota moderen tersebut yang membawa dampak produktif pengangkutan batu bara menuju kota Padang.
Karena itu pemerintah dan masyarakat menargetkan satu juta wisatawan di tahun ini, karena melihat tahun belakang selama mak itam ini tidak aktif, kunjungan wisatawan tidak sesuai target, sebelumnya pemerintah kota menargetkan 800 ribu wisatawan, namun yang terealisasi hanya 700 ribu lebih, untuk itu dengan sembuhnya mak itam ini pemerintah dan masyarakat positif sekali akan target tahun ini.
walikota sawahlunto, ali yusuf mengatakan banyak wisatawan kesini hanya untuk melihat akan aktifitas mak itam itu saja namun mereka kecewa karena mak itam sakit. “mencegah hal itu dengan kerja keras antara pemerintah dengan masyarakat, mimpi kesembuhan mak itam telah terwujud, tentunya ini akan berpengaruh besar akan kelangsungan sawahlunto kedepan, diantaranya dengan banyak wisatawan juga akan menambah perekonomian masyarakat kota arang,” sebutnya.
Selama libur Idhul Fitri kemaren, mak itam telah bisa mengangkut para wisatawan, ini juga jadi satu ciri khas kota Sawahlunto jika dibandingkan wisata daerah lain.
Lokomotif uap yang diberi nama mak itam segera bisa dinikmati oleh pecinta wisata lama, kita bisa menaikinya nanti dengan suasana yang cukup seperti zaman dahulu, ketika kereta api ini dulunya masih digunakan untuk mengantar batu bara ke Teluk Bayur, kota Padang.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf energik sekali dalam mempromosikan apa yang tertanam dikota yang dipimpinnya ini, karena menurutnya semua orang memang patut melihat dan merasakan sendiri, diantaranya adalah mak itam ini, karena memang punya daya tarik tinggi dan pekat akan sejarah indonesia terutama kota sawahlunto.
Setelah lama sakit, kini mak itam hadir dengan raungan yang akan membawa masyarakat sawahlunto seperti zaman dahulu, pada 14 juni kemaren, saat tim dari Jakarta pusat bersama perwakilan dari lima daerah disekitar kota sawahlunto, seperti, tanah datar, padang panjang, padang pariaman dan padang, walikota Sawahlunto langsung mengajak mereka untuk menyaksikan langsung raungan mak itam tersebut yang terletak di kampung teleng tersebut.
"perwakilan dari lima daerah tersebut bersama tim dari jakarta langsung di bawa ke museum kereta api dan melihat langsung bagaimana mak itam berjalan, dan melihat langsung kedalamnya merasakan hawa mak itam," ujar waliota.
Aswan Yunas, Deputi bidang koordinasi kebudayaan, kemenko PMK, mengunjungi Sawahlunto untuk menyatakan bahwa kota sawahlunto memang patut jadi kota warisan budaya dunia, karena dapat dikatakan lebih dari kota tua jakarta yang punya destinasi wisata kota tua juga, namun hal yang ditanam oleh kota jakarta telah banyak goresan modren yang membuat kota nya kurang layak.
"sementara di kota sawahlunto, memang tidak tergores sedikitpun dan terjaga oleh pemerintah yang sudah berkomitmen dengan masyarakatnya," ujarnya.
dia berpesan supaya masyarakat dan pemerintah untuk tetap dalam pendiriannya dalam menjaga kelestarian cagar alam yang telah ada di kota sawahlunto, hingga saat orang luar ke kota Sawahlunto telah dapat merasakan keasrian kota ini.