Loading...

Loading...

Baru Seminggu rilis, Google Allo dapatkan 1 juta Unduhan

Loading...

Google baru-baru ini telah merilis produk barunya bernama Google Allo yang menyediakan layanan chatting layaknya whatsApp, Facebook, Bbm, line ataupun wechat.



Seperti dikupas oleh Kompas.com,

Di tengah isu keamanan yang menerpanya, aplikasi "chatting" Google Allo sudah diunduh oleh satu juta pengguna di platform Android (minus iOS) dalam waktu satu minggu setelah dirilis. Meski tergolong fantastis, namun Google masih memiliki pekerjaan rumah.

Memang wajar jika aplikasi keluaran Google langsung diunduh dalam jumlah masif. Pasalnya, ekosistem layanan Google sudah sangat mapan sehingganetizen bisa lebih percaya. Pendaftarannya pun praktis karena dapat disinkronisasi dengan akun Google.

Tapi, Allo yang sejatinya adalah aplikasichatting menghadapi persaingan yang tak mudah, sebagaimana dilaporkanPhoneArena dan dihimpun KompasTekno, Senin (26/9/2016).

Sebagai pemain baru, Allo mesti memenangkan hati netizen yang sudah lama mengandalkan aplikasi chattingpopuler semacam WhatsApp, Line, WeChat, Facebook Messenger, hingga iMessage.

Jadi, angka unduh hingga satu juta dalam tiga hari tetap terhitung spektakuler. Meski demikian, Google masih memiliki pekerjaan rumah.

Hal yang lebih penting bagi Google adalah memastikan pengunduh Allo merupakan pengguna aktif aplikasinya, sehingga nasib Allo tak seperti "kakaknya", Google Hangout.
Sebelum Allo, Google lebih dulu meluncurkan aplikasi video-calling Duo. Keduanya diperkenalkan di ajang kumpuldeveloper Google I/O pada pertengahan 2016 di San Francisco, AS. Bersamaan dengan perilisan dua aplikasi komunikasi maya tersebut, Google juga meluncurkan sistem operasi Android N yang kini jadi Nougat.

Disebut tak aman

Salah satu hal yang mencoreng kredibilitas Allo adalah pernyataan dari mantan pegawai NSA, Edward Snowden. Ia memang membenarkan bahwa Google telah membenamkan fitur enkripsi end-to-end dari Open Whisper Systems yang mampu mencegah percakapan disadap oleh siapa pun, termasuk agen pemerintah.

Namun, enkripsi tersebut tidak diaktifkan secara default layaknya pada instant messenger lain seperti WhatsApp. Untuk menyalakannya, pengguna harus lebih dahulu masuk ke mode “Incognito”. Mode Incognito sendiri bisa diakses lewat menu pesan atau message yang ada di pojok kanan bawah.

Hal ini menurut Snowden merupakan kelemahan besar dari Allo dalam hal privasi pengguna. Kenapa enkripsi tak dilakukan secara default? Snowden mengklaim hal tersebut bisa mengganggu kerja fitur andalan Allo.
Terlepas dari itu, toh Allo tetap meraup banyak peminat. Saudaranya, Google Duo, kini telah diunduh sekitar lima juta kali dalam rentang 10 hari pasca pertama kali dirilis.

Diketahui, Allo dipatrikan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) Google Assistant yang bisa membantu melakukan berbagai macam hal, antara lain memberi saran soal balasan seperti apa yang biasa dilakukan, atau memesan tempat di restoran untuk pengguna dan lawan bicara.

AI Google Assistant bekerja dengan menganalisis isi pesan pengguna. Kalau enkripsi diaktifkan, maka kecerdasan buatan ini tidak bisa membaca pesan pengguna dan tak mampu berfungsi. (Kompas.com)
loading...