Loading...
Salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah adanya dukhan. Arti dukhan sendiri menurut bahasa adalah asap atau kabut. Firman Allah yang menyatakan bahwa adanya asap menjadi tanda kiamat terdapat dalam Al Quran surat Ad Dukhan ayat 10-12.
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih (mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami adzab itu. Sesungguhnya kami akan beriman.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun telah bersabda dalam hadist yang berasal dari Abu Hurairah.
“Bersegeralah untuk melakukan amal soleh sebelum datang 6 hal: Matahari terbit dari barat, munculnya Dajjal, keluarnya Dabbah (binatang melata), kematian kalian atau perkara genting yang meluas di masyarakat.”(HR Bukhari Muslim)
Perbedaan Pendapat Tentang Pengertian Dukhan
Pendapat yang pertama menyatakan bahwa dukhan adalah sebuah kondisi kelaparan yang menimpa kaum Quraisy dikarenakan kondisi kekeringan yang berkepanjangan. Kondisi ini bahkan membuat debu yang kering berterbangan bersama angin sehingga disebutlah sebagai dukhan.
Ulama yang mendukung akan keterangan dari Ibnu Qutaibah tersebut adalah sahabat Ibnu Mas’ud dan dikuti oleh beberapa ulama salaf yang lainnya.
Ibnu Mas’ud pernah ditanyai oleh muridnya yakni Masruq karena mendengar seseorang di Kindah yang menyatakan bahwa dukhan akan datang pada hari kiamat dan menyambar telinga serta penglihatan kaum munafik. Sementara bagi kaum mukmin, dukhan hanya akan berefek seperti terkena pilek.
Ibnu Mass’ud kemudian berkata,“Siapa yang memiliki ilmu, bicaralah. Dan siapa yang tidak memilikinya, maka ucapkan Wallahu A’lam.”Kemudian Ibnu Mas’ud menceritakan makna sebenarnya dari dukhan.
“Ketika orang kafir quraisy tidak mau masuk Islam, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan keburukan untuk mereka. Beliau berdoa, “Ya Allah, timpakanlah kekeringan kepada mereka seperti kekeringan di zaman Yusuf.” Lalu mereka mengalami kekeringan, sampai banyak yang meninggal, lalu mereka makan bangkai, tulang. Sementara orang melihat di antara langit dan bumi (udara) seperti asap.”(HR Ahmad dan Bukhari)
Sahabat Ibnu Mas’ud juga pernah mengatakan,“Ada 5 tanda kiamat yang sudah terjadi: peristiwa al Lizam (hukuman bagi kaum kafir), peristiwa perang romawi, al bathsyah (kekalahan orang kafir pada perang badar), terbelahnya bulan dan dukhan.”(HR Bukhari)
Pendapat kedua menyatakan bahwa dukhan akan muncul di hari kiamat dan bisa dilihat oleh semua orang. Para pendukung pendapat ini adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan ulama lain yang diperkuat oleh tafsir Ibnu Katsir.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mencantumkan perkataan Ali bin Abi Thalib yang berbunyi,“Dukhan belum terjadi, orang mukmin akan menjadi seperti orang pilek. Lalu asap itu menghembus orang kafir sampai binasa.”
Selain itu, Ibnu Umar pun mengatakan,“Akan keluar dukhan, lalu orang mukmin terkena imbasnya hingga seperti orang pilek. Lalu asap ini masuk ke telinga orang kafir dan munafik sehingga kepala mereka seperti kepala hewan panggang.”
Pendapat yang ketiga merupakan gabungan dari pendapat pertama dan kedua dimana dukhan telah terjadi sebelumnya dan akan terjadi pula di akhir zaman. Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Nawawi yang dimuat oleh Imam Al Qurthubi.
“Mujahid mengatakan bahwa Ibnu Mas’ud berpendapat ada dua dukhan. Salah satu telah terjadi. Sementara yang satunya akan memenuhi langit dan bumi. Setiap mukmin mengalami pilek. Sementara orang kafir, telinganya dilubangi.”(At Tadzkirah)
Lantas Mengapa Dukhan Begitu Ditakuti Dajjal?
Dajjal bukanlah makhluk yang tidak memiliki kelemahan dan salah satunya adalah dukhan. Ini karena dukhan membuat dajjal menjadi cacat dan para pasukannya menjadi hancur lebur. Kondisi Dajjal menjadi buta sebelah dan terdapat tulisan kafir di dahi karena efek dukhan tersebut.
Sama seperti dajjal, orang kafir dan Yahudi yang ada di Khurasan juga akan mengalami bengkak dari kepala hingga ke kaki akibat dukhan. Dan mereka nantinya akan menjadi pengikut dari dajjal sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah,“Dajjal akan keluar di bumi bagian timur yang disebut Khurasan. Ia ditakuti oleh beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”
Maksud ‘seperti perisai yang dipukuli’ dari keterangan Rasulullah tersebut adalah wajah mereka yang bengkak karena efek dukhan sehingga seperti benjol atau habis dipukuli.